Tewasnya mantan PM Jepang Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022) menambah daftar pemimpin negara yang dibunuh, terutama dengan popularitas tinggi.
Sebelumnya, pemimpin negara yang dibunuh paling terkenal adalah presiden Amerika Serikat John F Kennedy pada 1963, dan tahun lalu ada Presiden Haiti Jovenel Moise.
1. John F Kennedy (1963)
Presiden AS ini tewas oleh peluru pembunuhnya pada 22 November 1963 saat
mengendarai limusin atap terbuka di jalanan Dallas, Texas.
Kematiannya terekam dalam film dan mengejutkan dunia, bersama dengan gambar
darah yang berceceran di pakaian pink istrinya yang glamor, Jackie. Veteran
Korps Marinir yang bermasalah dan membelot ke Soviet, Lee Harvey Oswald,
ditangkap tak lama setelah itu dan dihukum.
Pembunuhan John F Kennedy memicu banyak teori konspirasi. Oswald (26)
ditembak mati dalam siaran langsung televisi ketika dia dipindahkan ke penjara.
2. Anwar El Sadat (1981)
Pemimpin negara yang dibunuh selanjutnya adalah Presiden Mesir Anwar El
Sadat. Ia ditembak seorang milisi di Kairo pada 6 Oktober 1981.
Anwar El Sadat tewas tiga tahun setelah menandatangani Kesepakatan Camp
David 1978 yang menghasilkan perjanjian damai 1979 dengan Israel.
Itu adalah perjanjian damai pertama antara Israel dan negara Middle
easterner.
3. Indira Gandhi (1984)
Indira Gandhi, perdana menteri India saat itu, ditembak mati di New
Delhi pada 31 Oktober 1984 oleh dua pengawal Sikh-nya untuk membalas serangan
tentara brutal di Kuil Emas Amritsar yang mengusir separatis.
Putranya, Rajiv Gandhi, mengambil alih kekuasaan dan menjabat sampai
1989. Dia juga dibunuh pada 21 Mei 1991 oleh bom bunuh diri di Tamil saat
kampanye pemilihan di India selatan.
4. Olof Palme (1986)
Perdana menteri Swedia Olof Palme ditembak mati pada 28 Februari 1986
oleh seseorang, tak lama setelah keluar dari bioskop di ibu kota Stockholm
untuk berjalan pulang bersama istrinya. Misteri pembunuhan itu belum
terpecahkan.
5. Mohamad Boudiaf (1992)
Presiden Aljazair Mohamad Boudiaf dibunuh pengawalnya pada 29 Juni 1992,
dan masuk dalam daftar pemimpin negara yang dibunuh. Boudiaf ditembak mati saat
berpidato di Annaba, enam bulan setelah pemilihannya.
Pengawal yang bernama Lembarek Boumarafi muncul dari balik tirai dan
menembak presiden setelah menggulingkan granat di bawah.
6. Yitzhak Rabin (1995)
Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin ditembak oleh seorang ekstremis
Yahudi bernama Yigal Amir pada 4 November 1995 saat akhir acara kampanye
perdamaian di Tel Aviv.
Yigal Amir menembak Yitzhak Rabin tiga kali dari jarak dekat tak lama
setelah PM Israel itu berpidato.
7. Jovenel Moise (2021)
Daftar pemimpin negara
yang dibunuh berikutnya diisi Presiden Haiti Jovenel Moise yang ditembak mati
saat tengah malam pada 7 Juli 2021. Jovenel Moise tewas di kediaman pribadinya
di Port au Prince oleh pasukan komando bersenjata yang terdiri dari 28 orang.
Sebanyak tiga anggota
pasukan komando tewas dan sekitar 20Terluka termasuk 18 mantan tentara Kolombia
ditangkap. Penyelidikan saat ini masih berlangsung untuk mengungkap dalangya.
Terduga Dalang Pembunuhan
Jovenel Moise Ingin Menggantikannya Jadi Presiden Haiti
8. Shinzo Abe (2022)
Mantan PM Jepang tewas ditembak di kota Nara pada Jumat
(8/7/2022).(AFP/PHILIP FONG) Mantan PM Jepang ditembak saat berpidato dalam
kampanye di kota Nara pada Jumat (8/7/2022) pukul 11.30 siang waktu setempat.
Shinzo Abe adalah PM Jepang terlama pascaperang, yang menjabat selama
dua periode yaitu 2006-2007 dan 2012-2020. Shinzo Abe (67) tewas dengan luka
tembak di bagian leher dan dekat tulang selangka sebelah kiri. Pelaku
penembakan mantan PM Jepang ini adalah Tetsuya Yamagami (41) yang berlatar
belakang mantan anggota AL Jepang dan berdinas pada 2002-2005.
Motif penembakan masih didalami aparat keamanan, tetapi pelaku
penembakan Shinzo Abe itu mengaku dendam terhadap mantan PM Jepang tersebut.
Para politisi lain yang masuk dalam daftar pemimpin negara yang dibunuh tetapi
popularitasnya tidak tinggi antara lain Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana,
Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira, PM Rwanda Agathe Uwilingiyimana, PM
Armenia Vazgen Sargsyan, Presiden RD Kongo Laurent Kabila, PM Serbia Zoran
Djindjic, dan Presiden Guinea-Bissau Joao Bernardo Vieira.